PEMIKIR UMMAH

Wednesday, 29 February 2012

Nasihat Saied Hawwa (Syiah al-Khomeiniah)


Nasihat Saied Hawwa kepada pemuda-pemudi Islam

"Seharusnya umat Islam menyedari penipuan-penipuan yang telah dilakukan. Apa yang dirancang oleh al-Khomeini merupakan pengkhianatan besar-besaran keatas umat Islam. Kegilaan ingin menguasai dalam dirinya merupakan jenayah besar kepada Islam. Berhati-hatilah umat Islam daripada disengat dalam satu lubang dua kali.

Begitulah sebagaimana dinyatakan, beberapa pegangan dan pendirian pelik Syiah yang dipelopori oleh al-Khomeini yang akan mengancam kebangkitan semula umat Islam. Kerinduan umat Islam kepada Khilafah Islamiah akan terkubur seandainya ada dikalangan Ahli Sunnah wal Jamah yang menyokong baik tindakan-tindakan pelik al-Khomeini tersebut dan menyangka bahawa Iran itu adalah sebuah Daulah Islam yang sebenar.

Jangan terpedaya dengan helah al-Khomeini. Apa yang didakwanya bahawa Iran adalah sebuah “Komuniti yang Hak, Komuniti yang Merdeka, Komuniti yang Kuat”, sedangkan slogan sebuah Gerakan Islam sebenar adalah berdasarkan aqidah yang sahih (Ahli Sunnah wal Jamah).

Wahai para pemuda, idamlah kamu semua akan sebuah Daulah Islam yang Hak, jangan ditipu oleh al-Khomeini yang menginspirasikan Daulah Islam yang Batil yang akan membawa umat Islam terkebelakang.

Cukuplah sekadar al-Khomeini yang melakukan kebiadaban dengan jalinan persepakatan dan saling tolong menolong bersama Israel. Dia selama-lamanya tidak akan keluar daripada Iran melainkan setelah melakukan pelbagai kekacauan, kerosakan dan wala’(tunduk) kepada musuh-musuh Allah."

Daripada Anas bin Malik, Rasulullah s.a.w. pernah bersabda : 
“Bahawasanya Dajjal akan keluar daripada Khurasan, bersamanya 70 ribu daripada kota Yahudi Isfahan (Khurasan)”.

Rujukan :
Hadis Sahih riwayat Imam Tarmizi. Ulama’ bersepakat bahawa Isfahan itu adalah Khurasan yang merupakan kota ketiga terbesar di Iran.

PAS Pilihan Ku, Mu, Kita



Sinar mentari pagi
berlumba manusia meniti
oowwhh..u..oooww

menuju satu destinasi
membuat pilihan di hati
yeahh...ehh

PAS PILIHANKU
PAS PILIHANMU
PAS PILIHAN KITA

bijak buat keputusan
biar tepat buat pilihan
oowwhh..u..oooww

demi kemakmuran negara
terus gemilanga di persada
dunia...aaa...


terima kasih
Lajnah Penerangan dan Dakwah

Friday, 24 February 2012

Siapa Sebenarnya Kuda Tunggangan. MCA or DAP?

Alhamdulillah, bersyukur hanya pada yang Maha Esa.

Marcapada di Malaysia terutamanya, apabila timbul sesuatu isu, jalan yang terbaik adalah melalui sesi dialog, forum atau berdebat.

Dengan melalui jalan ini, pasti rakyat akan lebih matang untuk membuat pilihan bagi jawapan yang dikemukakan. Tapi yang peliknya, ada juga pemimpin yang takut untuk berdebat,(siapa dia tu? tahu-tahu la, ala pemimpin tertinggi puak U*** tuh). Sedangkan ini juga salah-satu cara yang dianjurkan oleh Islam itu sendiri.

Baru-baru ini Dr. Cua Soi Lek telah berdebat dengan Lim Guan Eng. Hah! dapat la jugak kita tahu siapa sebenarnya dia MCA. Siapa sebenarnya yang menjadi kuda tunggangan. MCA ke DAP? Siapa pula sebenarnya yang gadai Islam U.M.N.O ke PAS? pandai-pandai la kome.

Mari kita lihat, siapakah mereka sebenarnya.



"Kita orang Cina MCA berani lawan UMNO terutamanya bab HUDUD, adakah DAP berani dalam hal ini"

katanya
Dr. Chua Soi Lek
(Presiden MCA)





"Kita orang DAP tidak menghalang kepercayaan orang Islam mengikut agama mereka, begitu juga orang PAS tidak pernah menghalang kepercayaan orang kita"

katanya
LIM GUAN ENG
(Setiausaha DAP merangkap
Ketua Menteri Pulau Pinang)


Dengan itu berharap dapat membuka minda pembaca sekalian, jelas terang lagi bersuluh. Takde dah berselindung-berselindung nih.
Bagi yang tak puas lagi, boleh la cari sendiri video mereka berdebat.  Bersepah.

Thursday, 23 February 2012

Kenalilah Aqidahmu (BID'AH)?


BID’AH
Nabi saw memperbolehkan berbuat bid’ah hasanah.

Nabi saw memperbolehkan kita melakukan Bid’ah hasanah selama hal itu baik dan tidak menentang syariah, sebagaimana sabda beliau saw :
“Barangsiapa membuat buat hal baru yang baik dalam islam, maka baginya pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya dan tak berkurang sedikitpun dari pahalanya, dan barangsiapa membuat buat hal baru yang buruk dalam islam, maka baginya dosanya dan dosa orang yang mengikutinya dan tak dikurangkan sedikitpun dari dosanya”
(Shahih Muslim hadits no.1017, demikian pula diriwayatkan pada Shahih Ibn Khuzaimah, Sunan Baihaqi Alkubra, Sunan Addarimiy, Shahih Ibn Hibban dan banyak lagi). Hadits ini menjelaskan makna Bid’ah hasanah dan Bid’ah dhalalah.

Perhatikan hadits beliau saw, bukankah beliau saw menganjurkan?, maksudnya bila kalian mempunyai suatu pendapat atau gagasan baru yang membuat kebaikan atas Islam maka perbuatlah.., alangkah indahnya bimbingan Nabi saw yang tidak mencekik ummat, beliau saw tahu bahwa ummatnya bukan hidup untuk 10 atau 100 tahun, tapi ribuan tahun akan berlanjut dan akan muncul kemajuan zaman, modernisasi, kematian ulama, merajalela kemaksiatan, maka tentunya pastilah diperlukan hal hal yang baru demi menjaga muslimin lebih terjaga dalam kemuliaan, demikianlah bentuk kesempurnaan agama ini, yang tetap akan bisa dipakai hingga akhir zaman,
Inilah makna ayat :
“ALYAUMA AKMALTU LAKUM DIINUKUM…”, yang artinya “hari ini
Kusempurnakan untuk kalian agama kalian, kusempurnakan pula kenikmatan
bagi kalian, dan kuridhoi islam sebagai agama kalian”,

Maksudnya semua ajaran telah sempurna, tak perlu lagi ada pendapat lain demi memperbaiki agama ini, semua hal yang baru selama itu baik sudah masuk dalam kategori syariah dan sudah direstui oleh Allah dan rasul Nya, alangkah sempurnanya islam,

Bila yang dimaksud adalah tidak ada lagi penambahan, maka pendapat itu salah, karena setelah ayat ini masih ada banyak ayat ayat lain turun, masalah hutang dll,

Berkata para Mufassirin bahwa ayat ini bermakna Makkah Almukarramah sebelumnya selalu masih dimasuki orang musyrik mengikuti hajinya orang muslim, mulai kejadian turunnya ayat ini maka Musyrikin tidak lagi masuk masjidil haram, maka membuat kebiasaan baru yang baik boleh boleh saja.
Namun tentunya bukan membuat agama baru atau syariat baru yang bertentangan dengan syariah dan sunnah Rasul saw, atau menghalalkan apa apa yang sudah diharamkan oleh Rasul saw atau sebaliknya, inilah makna hadits beliau saw :
“Barangsiapa yang membuat buat hal baru yang berupa keburukan...dst”, 
inilah yang disebut Bid’ah Dhalalah.

Beliau saw telah memahami itu semua, bahwa kelak zaman akan berkembang, maka beliau saw memperbolehkannya (hal yang baru berupa kebaikan), menganjurkannya dan menyemangati kita untuk memperbuatnya, agar ummat tidak tercekik dengan hal yang ada dizaman kehidupan beliau saw saja, dan beliau saw telah pula mengingatkan agar jangan membuat buat hal yang buruk (Bid’ah dhalalah). Mengenai pendapat yang mengatakan bahwa hadits ini adalah khusus untuk sedekah saja, maka tentu ini adalah pendapat mereka yang dangkal dalam pemahaman syariah, karena hadits diatas jelas jelas tak menyebutkan pembatasan hanya untuk sedekah saja, terbukti dengan perbuatan bid’ah hasanah oleh para Sahabat dan Tabi’in.

Siapakah yang pertama memulai Bid’ah hasanah setelah kewafatan Rasulullah saw?

Ketika terjadi pembunuhan besar besaran atas para sahabat (Ahlul yamaamah) yang mereka itu para Huffaz (yang hafal) Alqur’an dan Ahli Alqur’an di zaman Khalifah Abubakar Asshiddiq ra, berkata Abubakar Ashiddiq ra kepada Zeyd bin Tsabit ra :
“Sungguh Umar (ra) telah datang kepadaku dan melaporkan pembunuhan atas ahlulyamaamah dan ditakutkan pembunuhan akan terus terjadi pada para Ahlulqur’an, lalu ia menyarankan agar Aku (Abubakar Asshiddiq ra) mengumpulkan dan menulis Alqur’an, aku berkata : Bagaimana aku berbuat suatu hal yang tidak diperbuat oleh Rasulullah..?, maka Umar berkata padaku bahwa Demi Allah ini adalah demi kebaikan dan merupakan kebaikan, dan ia terus meyakinkanku sampai Allah menjernihkan dadaku dan aku setuju dan kini aku sependapat dengan Umar, dan engkau (zeyd) adalah pemuda, cerdas, dan kami tak menuduhmu (kau tak pernah berbuat jahat), kau telah mencatat wahyu, dan sekarang ikutilah dan kumpulkanlah Alqur’an dan tulislah Alqur’an..!”
Berkata Zeyd : “Demi Allah sungguh bagiku diperintah memindahkan sebuah gunung daripada gunung gunung tidak seberat perintahmu padaku untuk mengumpulkan Alqur’an, bagaimana kalian berdua berbuat sesuatu yang tak diperbuat oleh Rasulullah saw?”, maka Abubakar ra mengatakannya bahwa hal itu adalah kebaikan, hingga iapun meyakinkanku sampai Allah menjernihkan dadaku dan aku setuju dan kini aku sependapat dengan mereka berdua dan aku mulai mengumpulkan Alqur’an”.
(Shahih Bukhari hadits no.4402 dan 6768).

Nah saudaraku, bila kita perhatikan konteks diatas Abubakar shiddiq ra mengakui dengan ucapannya : “sampai Allah menjernihkan dadaku dan aku setuju dan kini aku sependapat dengan Umar”, hatinya jernih menerima hal yang baru (bid’ah hasanah) yaitu mengumpulkan Alqur’an, karena sebelumnya alqur’an belum dikumpulkan menjadi satu buku, tapi terpisah pisah di hafalan sahabat, ada yang tertulis di kulit unta, di tembok, dihafal dll, ini adalah Bid’ah hasanah, justru mereka berdualah yang memulainya.

Kita perhatikan hadits yang dijadikan dalil menafikan (menghilangkan) Bid’ah hasanah mengenai semua bid’ah adalah kesesatan,
diriwayatkan bahwa Rasul saw selepas melakukan shalat subuh beliau saw menghadap kami dan menyampaikan ceramah yang membuat hati berguncang, dan membuat airmata mengalir.., maka kami berkata :
“Wahai Rasulullah.. seakan akan ini adalah wasiat untuk perpisahan…, maka beri wasiatlah kami..” maka rasul saw bersabda : “Kuwasiatkan kalian untuk bertakwa kepada Allah, mendengarkan dan taatlah walaupun kalian dipimpin oleh seorang Budak afrika, sungguh diantara kalian yang berumur panjang akan melihat sangat banyak ikhtilaf perbezaan pendapat, maka berpegang teguhlah pada sunnahku dan sunnah khulafa’urrasyidin yang mereka itu pembawa petunjuk, gigitlah kuat kuat dengan geraham kalian (suatu kiasan untuk kesungguhan), dan hati hatilah dengan hal-hal yang baru, sungguh semua yang Bid;ah itu adalah kesesatan”.
(Mustadrak Alasshahihain hadits no.329).

Jelaslah bahwa Rasul saw menjelaskan pada kita untuk mengikuti sunnah beliau dan sunnah khulafa’urrasyidin, dan sunnah beliau saw telah memperbolehkan hal yang baru selama itu baik dan tak melanggar syariah, dan sunnah khulafa’urrasyidin adalah anda lihat sendiri bagaimana Abubakar shiddiq ra dan Umar bin Khattab ra menyetujui bahkan menganjurkan, bahkan memerintahkan hal yang baru, yang tidak dilakukan oleh Rasul saw yaitu pembukuan Alqur’an, lalu pula selesai penulisannya dimasa
Khalifah Utsman bin Affan ra, dengan persetujuan dan kehadiran Ali bin Abi Thalib kw.

Nah.. sempurnalah sudah keempat makhluk termulia di ummat ini, khulafa’urrasyidin melakukan bid’ah hasanah, Abubakar shiddiq ra dimasa kekhalifahannya memerintahkan pengumpulan Alqur’an, lalu kemudian Umar bin Khattab ra pula dimasa kekhalifahannya memerintahkan tarawih berjamaah dan seraya berkata :
“Inilah sebaik baik Bid’ah!”(Shahih Bukhari hadits no.1906)
lalu pula selesai penulisan Alqur’an dimasa Khalifah Utsman bin Affan ra hingga Alqur’an kini dikenal dengan nama Mushaf Utsmaniy, dan Ali bin Abi Thalib kw menghadiri dan menyetujui hal itu.

Demikian pula hal yang dibuat-buat tanpa perintah Rasul saw adalah dua kali azan di Shalat Jumaat, tidak pernah dilakukan dimasa Rasul saw, tidak dimasa Khalifah Abubakar shiddiq ra, tidak pula dimasa Umar bin khattab ra dan baru dilakukan dimasa Utsman bin Affan ra, dan diteruskan hingga kini
(Shahih Bulkhari hadits no.873).

Siapakah yang salah dan tertuduh?, siapakah yang lebih mengerti larangan Bid’ah?, adakah pendapat mengatakan bahwa keempat Khulafa’urrasyidin ini tidak faham makna Bid’ah?

Bid’ah Dhalalah

Jelaslah sudah bahwa mereka yang menolak bid’ah hasanah inilah yang termasuk pada golongan Bid’ah dhalalah, dan Bid’ah dhalalah ini banyak jenisnya, seperti penafikan sunnah, penolakan ucapan sahabat, penolakan pendapat Khulafa’urrasyidin,

nah…diantaranya adalah penolakan atas hal baru selama itu baik dan tak melanggar syariah, kerana hal ini sudah diperbolehkan oleh Rasul saw dan dilakukan oleh Khulafa’urrasyidin, dan Rasul saw telah jelas-jelas memberitahukan bahawa akan muncul banyak ikhtilaf, berpeganglah pada Sunnahku dan Sunnah Khulafa’urrasyidin,

bagaimana Sunnah Rasul saw?, beliau saw membolehkan Bid’ah hasanah, bagaimana sunnah Khulafa’urrasyidin?, mereka melakukan Bid’ah hasanah, maka penolakan atas hal inilah yang merupakan Bid’ah dhalalah, hal yang telah diperingatkan oleh Rasul saw.

Bila kita menafikan (meniadakan) adanya Bid’ah hasanah, maka kita telah menafikan dan membid’ahkan Kitab Al-Quran dan Kitab Hadits yang menjadi panduan ajaran pokok Agama Islam karena kedua kitab tersebut (Al-Quran dan Hadits) tidak ada perintah Rasulullah saw untuk membukukannya dalam satu kitab masing-masing, melainkan hal itu merupakan ijma/kesepakatan pendapat para Sahabat Radhiyallahu’anhum dan hal ini dilakukan setelah Rasulullah saw wafat.

Buku hadits seperti Shahih Bukhari, shahih Muslim dll inipun tak pernah ada perintah Rasul saw untuk membukukannya, tak pula Khulafa’urrasyidin memerintahkan menulisnya, namun para tabi’in mulai menulis hadits Rasul saw.

Begitu pula Ilmu Musthalahulhadits, Nahu, sharaf, dan lain-lain sehingga kita dapat memahami kedudukan derajat hadits, ini semua adalah perbuatan Bid’ah namun Bid’ah Hasanah. Demikian pula ucapan “Radhiyallahu’anhu” atas sahabat, tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah saw, tidak pula oleh sahabat, walaupun itu di sebut dalam Al-Quran bahwa mereka para sahabat itu diredhoi Allah, namun tak ada dalam Ayat atau hadits Rasul saw memerintahkan untuk mengucapkan ucapan itu untuk sahabatnya, namun karena kecintaan para Tabi’in pada Sahabat, maka mereka menambahinya dengan ucapan tersebut. Dan ini merupakan Bid’ah Hasanah dengan dalil Hadits di atas, Lalu muncul pula kini Al-Quran yang di kasetkan, di CD kan, Program Al-Quran di handphone, Al-Quran yang diterjemahkan, ini semua adalah Bid’ah hasanah.

Bid’ah yang baik yang berfaedah dan untuk tujuan kemaslahatan muslimin, kerana dengan adanya Bid’ah hasanah di atas maka semakin mudah bagi kita untuk
mempelajari Al-Quran, untuk selalu membaca Al-Quran, bahkan untuk menghafal Al-Quran dan tidak ada yang memungkirinya.

Sekarang kalau kita menarik mundur kebelakang sejarah Islam, bila Al-Quran tidak dibukukan oleh para Sahabat ra, apa sekiranya yang terjadi pada perkembangan sejarah Islam ?
Al-Quran masih bertebaran di tembok-tembok, di kulit unta, hafalan para Sahabat ra yang hanya sebahagian dituliskan, maka akan muncul beribu-ribu Versi Al-Quran di zaman sekarang, kerana semua orang akan mengumpulkan dan membukukannya, yang masing-masing dengan riwayatnya sendiri, maka hancurlah Al-Quran dan hancurlah Islam. Namun dengan adanya Bid’ah Hasanah, sekarang kita masih mengenal Al-Quran secara utuh dan dengan adanya Bid’ah Hasanah ini pula kita masih mengenal Hadits-hadits Rasulullah saw, maka jadilah Islam ini kuat dan Abadi, jelaslah sudah sabda Rasul saw yang telah membolehkannya, beliau saw telah mengetahui dengan jelas bahawa hal-hal baru yang berupa kebaikan (Bid’ah hasanah), mesti dimunculkan kelak, dan beliau saw telah melarang hal-hal baru yang berupa
keburukan (Bid’ah dhalalah).

Saudara saudaraku, jernihkan hatimu menerima ini semua, ingatlah ucapan Amirulmukminin pertama ini, ketahuilah ucapan-ucapannya adalah Mutiara Alqur’an, susuk agung Abubakar Ashiddiq ra berkata mengenai Bid’ah hasanah : “sampai Allah menjernihkan dadaku dan aku setuju dan kini aku sependapat dengan Umar”.
Lalu berkata pula Zeyd bin haritsah ra :”..bagaimana kalian berdua (Abubakar dan Umar) berbuat sesuatu yang tak diperbuat oleh Rasulullah saw?, maka Abubakar ra mengatakannya bahwa hal itu adalah kebaikan, hingga iapun(Abubakar ra) meyakinkanku (Zeyd) sampai Allah menjernihkan dadaku dan aku setuju dan kini aku sependapat dengan mereka berdua”.

Maka kuhimbau saudara saudaraku muslimin yang kumuliakan, hati yang jernih menerima hal-hal baru yang baik adalah hati yang sehati dengan Abubakar shiddiq ra, hati Umar bin Khattab ra, hati Zeyd bin haritsah ra, hati para sahabat, iaitu hati yang dijernihkan Allah swt, Dan curigalah pada dirimu bila kau temukan dirimu mengingkari hal ini, maka barangkali hatimu belum dijernihkan Allah, karena tidak mahu sependapat dengan mereka, belum setuju dengan pendapat mereka, masih menolak bid’ah hasanah, dan Rasul saw sudah mengingatkanmu bahawa akan terjadi banyak ikhtilaf, dan peganglah perbuatanku dan perbuatan khulafa’urrasyidin, gigit dengan geraham yang maksudnya berpeganglah erat-erat pada tuntunanku dan tuntunan mereka.

Allah menjernihkan sanubariku dan sanubari kalian hingga sehati dan sependapat dengan Abubakar Asshiddiq ra, Umar bin Khattab ra, Utsman bin Affan ra, Ali bin Abi Thalib kw dan seluruh sahabat.. amiin

Pendapat para Imam dan Muhadditsin mengenai Bid’ah

1. Al Hafidh Al Muhaddits Al Imam Muhammad bin Idris Assyafii rahimahullah (Imam Syafie)
Berkata Imam Syafie bahawa bid’ah terbagi dua, iaitu bid’ah mahmudah (terpuji) dan bid’ah madzmumah (tercela), maka yang sejalan dengan sunnah maka ia terpuji, dan yang tidak selaras dengan sunnah adalah tercela, beliau berdalil dengan ucapan Umar bin Khattab ra mengenai shalat tarawih : “inilah sebaik baik bid’ah”.
(Tafsir Imam Qurtubiy juz 2 hal 86-87)

2. Al Imam Al Hafidh Muhammad bin Ahmad Al Qurtubiy rahimahullah

- “Menanggapi ucapan ini (ucapan Imam Syafie), maka kukatakan (Imam Qurtubi berkata) bahawa makna hadits Nabi saw yang berbunyi : “seburuk buruk permasalahan adalah hal yang baru, dan semua Bid’ah adalah dhalalah” (wa syarrul umuuri muhdatsaatuha wa kullu bid’atin dhalaalah), yang dimaksud adalah hal-hal yang tidak sejalan dengan Al-qur’an dan Sunnah Rasul saw, atau perbuatan Sahabat radhiyallahu ‘anhum,
- sungguh telah diperjelas mengenai hal ini oleh hadits lainnya : “Barangsiapa membuat buat hal baru yang baik dalam islam, maka baginya pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya dan tak berkurang sedikitpun dari pahalanya, dan barangsiapa membuat buat hal baru yang buruk dalam islam, maka baginya dosanya dan dosa orang yang mengikutinya”
(Shahih Muslim hadits no.1017)
dan hadits ini merupakan inti penjelasan mengenai bid’ah yang baik dan bid’ah yang sesat”.
(Tafsir Imam Qurtubiy juz 2 hal 87)

3. Al Muhaddits Al Hafidh Al Imam Abu Zakariya Yahya bin Syaraf Annawawi rahimahullah (Imam Nawawi)

- “Penjelasan mengenai hadits : “Barangsiapa membuat buat hal baru yang baik dalam islam, maka baginya pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya dan tidak berkurang sedikitpun dari pahalanya, dan barangsiapa membuat buat hal baru yang dosanya”,
- hadits ini merupakan anjuran untuk membuat kebiasaan-kebiasaan yang baik, dan ancaman untuk membuat kebiasaan yang buruk, dan pada hadits ini terdapat pengecualian dari sabda beliau saw : “semua yang baru adalah Bid’ah, dan semua yang Bid’ah adalah sesat”,
sungguh yang dimaksudkan adalah hal baru yang buruk dan Bid’ah yang tercela”.
(Syarh Annawawi ‘ala Shahih Muslim juz 7 hal 104-105)
Dan berkata pula Imam Nawawi bahwa Ulama membagi bid’ah menjadi 5, yaitu Bid’ah
yang wajib, Bid’ah yang mandub, bid’ah yang mubah, bid’ah yang makruh dan bid’ah
yang haram.
- Bid’ah yang wajib contohnya adalah mencantumkan dalil-dalil pada ucapan-ucapan yang menentang kemungkaran, contoh bid’ah yang mandub (mendapat pahala bila dilakukan dan tak mendapat dosa bila ditinggalkan) adalah membuat buku buku ilmu syariah, membangun majelis taklim dan pesantren, dan Bid;ah yang Mubah adalah bermacam macam dari jenis makanan, dan Bid’ah makruh dan haram sudah jelas diketahui, demikianlah makna pengecualian dan kekhususan dari makna yang umum, sebagaimana ucapan Umar ra atas jamaah tarawih bahwa inilah sebaik-baik bid’ah”.
(Syarh Imam Nawawi ala shahih Muslim Juz 6 hal 154-155)

4. Al Hafidh AL Muhaddits Al Imam Jalaluddin Abdurrahman Assuyuthiy rahimahullah

Mengenai hadits “Bid’ah Dhalalah” ini bermakna “Aammun makhsush”, (sesuatu yang umum yang ada pengecualiannya), seperti firman Allah : “… yang Menghancurkan segala sesuatu” (QS Al Ahqaf 25) dan kenyataannya tidak segalanya hancur, (*atau pula ayat : “Sungguh telah kupastikan ketentuanku untuk memenuhi jahannam dengan jin dan manusia keseluruhannya” QS Assajdah-13), dan pada kenyataannya bukan semua manusia masuk neraka, tapi ayat itu bukan bermakna keseluruhan tapi bermakna seluruh musyrikin dan orang zalim.pen) atau hadits : “aku dan hari kiamat bagaikan kedua jari ini” (dan kenyataannya kiamat masih ribuan tahun setelah wafatnya Rasul saw)
(Syarh Assuyuthiy Juz 3 hal 189).

Maka bila muncul pemahaman di akhir zaman yang bertentangan dengan pemahaman para Muhaddits maka mestilah kita berhati hati darimanakah ilmu mereka?, berdasarkan apa pemahaman mereka?, atau seorang yang disebut imam padahal ia tak mencapai derajat hafidz atau muhaddits?, atau hanya ucapan orang yang tak punya sanad, hanya menukil-menukil hadits dan mentakwilkan semaunya tanpa
memperdulikan fatwa fatwa para Imam?
 
Walillahittaufiq
(Habib Munzir Al-Musawa)

p/s : bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut, 
boleh la sahabat mendownload nya 

Tuesday, 21 February 2012

Kemenangan Milik Allah s.w.t

Alhamdulillah...
Dua hari pulang ke kampung, diilhamkan Allah untuk menyediakan sebuah artikel pada kali ini with the begin word 'kemenangan'.

Buat masa sekarang ramai yang mahukan kemenangan-kemenangan, tidak terlepas juga yang berjihad di jalan Allah SWT. 

Ketahuilah........

Kemenangan adalah milik Allah SWT. Jika Dia belum mahu memberikannya kepada kita, maka kita takkan pernah memperolehnya. Kita selalu tertipu. Merasakan bahawa kemenangan itu milik kita, hak kita, bahawa dengan segala amal dan usaha yang kita lakukan, kita pasti menang. Sehinggakan kita terkeliru, tersilau mata. Memfokuskan kepada kemenangan, bukan pada amal dakwah yang berterusan.

Kita harus memahami realiti dakwah. Ia bersifat Robbani. Kita menyeru manusia kepada Allah SWT, menegakkan hukum-hukum Allah SWT. Dakwah ini bukan milik kita, ia adalah amanah. Amanah yang wajib kita sandarkan kepada-Nya. Apabila Dia menentukan bahawa sudah tiba masanya kita menang, maka pasti tidak ada yang dapat menghalang. Jika masih belum nampak bibit-bibit kemenangan, kita harus terus beramal dan berjihad tanpa sedikitpun meragui akan kehendak Allah SWT.

Maka kemenangan, adalah sebuah anugerah Allah SWT. Apabila Allah SWT memberikannya kepada kita, itu bererti sudah selayaknya kita memperolehnya.  Jika belum, ertinya kita belum layak memperolehnya. Boleh jadi kesediaan kita belum cukup untuk menggalas segala amanah-amanah pasca kemenangan tersebut.  Maka masa, bukanlah sebuah indikator sesebuah kemenangan. Sekalipun sebuah perjuangan itu memakan masa puluhan tahun, bahkan ratusan tahun, belum menjadi penguat bahawa kita harus menang kerana ia adalah sebuah ketentuan Allah SWT!

Kita tahu bahawa kita bukan pemula sebuah perjuangan menegakkan agama Allah SWT. Kita adalah penerus kepada tali-tali rantainya. Dan hujungnya belum tentu kita. Kita mungkin akan bisa merasa kemenangan tersebut, atau kita mungkin mati sebelum tertegak agama ini di seluruh pelusuk bumi. Apa yang paling penting, kita mengambil posisi penerus dakwah yang tidak kenal henti berjuang dan tidak menggantungkan usaha kepada hasil.

Taujih Robbani itu selalu menyeru kita agar ikhlas dalam perjuangan. Tidak merasa besar dengan amal kita, tidak menggantungkan kekuatan pada jumlah kita. Lihat sahaja dalam kisah perang Hunain ketika Umat Islam itu ramai, namun Allah memberikan pelajaran dengan menangguhkan kemenangan untuk Umat Islam. Firman Allah:

"Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para mukminin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, iaitu diwaktu kamu menjadi bongkak karana banyaknya jumlah (mu), maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dengan bercerai-berai."
[At-Taubah: 25]

Sudah tiba masanya kita tidak bermain-main dalam melaksanakan dakwah kerana Allah SWT. Ketika Allah memilih kita untuk diberikan nikmat besar ini, janganlah kita mengabaikan dan menolaknya lalu menjadikannya sebagai tugas sampingan. Takut-takut apabila sampai masa kemenangan, kita tidak berada bersama-sama dalam angkatan yang memperjuangkannya.

Bersyukurlah, apabila Allah SWT terus memberikan kesempatan dan ruang untuk kita beramal. Jangan dirisaukan akan kemenangan dan jangan dijadikan ia pelemah kepada amal, kerana KEMENANGAN ADALAH MILIK ALLAH SWT!

"Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat".
[An-Nasr: 1-3]

Kemenangan besar yang kita semua inginkan adalah kita mati dalam keadaan Allah meredhai kita, bahkan lebih istimewa kita gugur ketika sedang melaksanakan tugas-tugas dakwah.

Wallahu ta’ala a'lam...

Friday, 17 February 2012

Ijazah Kedoktoran Vs Dr. Rosmah


"Ijazah kedoktoran, terutama PhD ialah satu "learning curve" untuk lesen yang menunjukkan kemampuan berkerja dengan idea sendiri untuk melakukan penyelidikan. Ia bukan untuk dibangga bangga dan dimegah megah. Malang sekali, mutakhir ini PhD menjadi bahan yang diminati di Malaysia kerana ia membawa "title" Doktor(Dr) dengan status tersendiri.

Gejala ini menyerang di peringkat kakitangan kerajaan yang tidak terlibat dengan penyelidikan hinggalah ke peringkat ahli politik, artis pun mengalami gejala ini juga, bahkan ustaz yang tidak melakukan penyelidikan dalam kerjayanya juga dijangkiti penyakit PhD ini. Lainlah kalau Dr ini terlibat dengan penyelidikan atau pendidikan di peringkat pengajian tinggi.

Dalam sektor kerajaan, penyakit ini amat ketara kerana pegawai yang terlibat dengan sektor pentadbiran berebut-rebut untuk mendapat biasiswa pengajian dalam bidang kedoktoran. Mereka dari kumpulan ini terdiri dari D.O di pejabat tanah hinggalah konsular di kedutaan malaysia di luar negara.

Calon UMNO yang menentang DSAI di Permatang Pauh dulu bukankah menipu rakyat di situ mengatakan beliau sedang mengaji untuk ijazah kedoktoran PhD di luar negara. Anak orang kuat UMNO yang menjaga PWTC itu juga menipu PhD kepada seluruh rakyat Malaysia. Inilah antara peristiwa-peristiwa yang sepatutnya menjadi renungan dan bahan muhasabah diri sendiri untuk seluruh rakyat malaysia yang perihatin.

Oleh yang demikian, tidak hairanlah kalau Rosmah pun bangga bila di beri Ijazah Kedoktoran oleh Universiti Curtin itu. Dia perlu itu semua untuk mengubah persepsi rakyat Malaysia kerana katanya Ijazah itu diberi di atas jasanya dalam pendidikan untuk program permata negara.


Jasa Rosmah dan suaminya dalam program pendidikan negara bukan cerita baru. Jasanya sudah mengapai hingga ke London.  Kita perlu ingat jasa suami Rosmah masa menteri pelajaran dulu.
Antaranya memberikan biasiswa istimewa kepada seorang anak peranakan lelaki Pakistan (Pakistan British) dengan perempuan Melayu yang menetap di England. Pada masa itu, katanya anak Paki-Melayu ini sangat pandai. Lalu liputan dan hebahan meluas di beri sedemikian rupa. Akhirnya projek itu terbengkalai sehingga kubur program berkenaan gagal di kesan hingga sekarang. Perlu pembangkang soal di parlimen sekarang mengenai projek mega suami Rosmah itu. Padahal ramai lagi rakyat di dalam negara yang memerlukan sokongan.
Ape yang paling risau sekali ialah puak-puak yang bergelar ustaz, yang reti agamanya, mereka ini terlebih dok sohor dengan PhD nyer.....herm.... itu lah punyer pasal ilmu bukan untuk dikongsi dan diamal tapi untuk menyohor diri biar orang angkat, orang julang namanya.


Yang menjadi masalahnyer pula, sesetengah masyarakat kita hari ini memandang ilmu seseorang itu dengan Ijazah yang diperolehinya, bukan memandang dengan selayaknya dan sebetul-betulnya.


Ini antara luahan bekas pelajar Curtin Universiti terhadap gelaran kedoktoran kepada Rosmah mansur. Di bawah adalah point-point yang diambil dari email asalnya.

1. Email neh dihantar kepada pihak pentadbiran universiti curtin yang menganugerahkan rosmah mansur gelaran kedoktoran baru-baru neh.

2. Kandungan email neh membetulkan gelaran sebenar rosmah mansur. Rosmah Mansur bukan the first lady of malaysia. Sebaliknya dia hanyalah isteri perdana menteri sahaja. Dia tiada apa2 jawatan pun dalam kerajaan. 

3. Email neh bukan kondem rosmah atau pihak pentadbiran universiti curtin sebaliknya dia mempersoalkan apa rasionalnya rosmah mendapat kedoktoran dan membetulkan gelaran yang tepat bagi rosmah mansur.

4. Menurutnya program permata dibiayai oleh wang rakyat. Ia bukan guna wang poket rosmah mansur. Oleh kerana ia dibiayai guna wang rakyat kenapa pula rosmah yang dapat nama? Mana adil. 

Ini antara main point dia. Memang betul pun. Bila fikir-fikir balik.. memang rosmah mansur tak boleh dapat penganugerah gelaran neh pun.Yelah.. dia bukan ada sumbang apa pun. Guna wang rakyat buat program permata. Tapi sampai ke hari neh satu haram kita tak tahu apa-apa pun mengenai program neh.

At least kalau ada gambar 600 pusat permata tue logik arh juga. Kalau dah ada pusat mesti ada pekerja kan? Sapa kerja kat sana? Apakah lokasi dia? Sapa hantar bebudak pergi permata? Mana budak2 yang duduk bawah permata? Aiyohhh.. bukan makin tambah baik makin kusutkan suasana jek lah oii. Itulah bahana nya bila dapat sesuatu yang bukan layaknya. Kan orang dah complaint macam-macam. Banyak-banyaklah berfikir sendiri.

Thursday, 16 February 2012

Israel Akan Rampas Syria?


SUBHANALLAH maha suci Allah yang Maha Kuasa lagi Maha Mengusai segala makhluk-makhluk-NYA

Kita wajib sentiasa bergantung pada ALLAH sementara Basyar hanya bergantung kepada Russia, China dan Iran yang juga makhluk ALLAH. Mulakan membaca artikel kali ini dengan membaca doa dibawah dan seterusnya setia hari, setiap detik hingga Basyar digulingkan Allah. Harap baca dengan penuh yakin bahawa doa kita akan diperkenankan olehNya.


Dalam situasi sekarang Israel sangat takut apabila Presiden Bashar al-Assad akan jatuh, maka Syria akan jatuh ke tangan Ikhwanul Muslimin. Israel akan benar-benar terkepung. Seperti dikatakan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, apabila Bashar al-Assad jatuh, maka Syria akan jatuh ke tangan Ikhwanul Muslimin.

Israel seperti dikatakan oleh Menteri Pertahanan Amerika Leon Panetta, bahawa pasca revolusi di dunia Arab, nasib Israel benar-benar sangat buruk, dan terkepung dengan rejim-rejim baru, yang sangat tidak bersahabat dengan Israel. Israel harus melakukan pilihan berdamai dengan dunia Arab dan Palestin.

Kejatuhan Bashar al-Assad, sangat dikhuatirkan Syria akan jatuh ke tangan Ikhwan.Bererti Israel di kelilingi kuasa yang dikendalikan oleh Ikhwan. Mesir, negeri yang paling strategik kedudukan geopolitiknya, dan berpenduduk 87 juta, sekarang kuasa beralih ke tangan Ikhwan. Bersamaan dengan kemenangan Parti Kebebasan dan Keadilan, yang mencapai 40 peratus sokongan suara dari rakyat.

Situasi politik di Mesir masih ditambah dengan kemenangan Parti Nur, yang ditubuhkan oleh Salafi, mendapatkan sokongan yang sangat signifikan suaranya, yang mencapai hampir 30 peratus. Sehingga, gabungan Parti Kebebasan dan Keadilan dengan Parti Nur, sudah mencapai 70 peratus, dan dengan sendirinya, boleh mengubah perlembagaan Mesir, yang akan mempunyai implikasi serius bagi masa depan.

Palestin sudah lama, kekuatan Ikhwan mengadakan kukunya di tanah Palestin, sejak zamannya Hasan al-Banna menghantar beribu-ribu tentera sukarelawan ke Palestin, dan kemudian dilanjutkan oleh Izzudin al-Qassam, yang merupakan seorang pemimpin Ikhwan. Seperti, Ahmad Yasin dan Haniya, merupakan tokoh yang bergabung secara ideologi dan politik kepada Ikhwan.

Sheikh Yasin merupakan generasi kedua selepas Izzudin Al-Qassam, yang berjuang membebaskan Palestin. Sekarang Sheikh Yasin digantikan oleh Ismail Haniya. Mereka merupakan generasi penerus Ikhwan.

Di Lubnan, kekuatan Ikhwan tidak boleh dipandang lemah, yang merupakan rangkaian gerakan, yang dikenali sebagai "Murobithun", yang merupakan gerakan sayap tentera dalam gerakan Ikhwan di Lubnan.

Tokoh-tokoh Ikhwan Lubnan, seperti Fathi Yakan, dan Said Hawa, merupakan tokoh-tokoh yang terus menggelorakan penentangan terhadap Israel. Walaupun, landskap politik di Lubnan sekarang dikuasai oleh Hizbullah. Tetapi, kumpulan Ikhwan tetap mempunyai "share" politik di Lubnan.

Demikian juga, di Jordan, kekuatan Islamic Action Front, yang menjadi sayap politik Ikhwan, terus melakukan tekanan terhadap Raja Abdullah, yang menjadi pewaris takhta Kerajaan Jordan, menginginkan agar hubungan dua hala dengan Israel dibatalkan. Islamic Action Front, mempunyai sokongan yang luas, dan mempunyai kekuatan dan sokongan dari rakyat Palestin.

Tokoh-tokoh Ikhwan di Syria sudah habis dibantai oleh Hafez al-Assad, ayah kepada Bashar al-Assad, pada tahun l982, tetapi bandar Hamma (Home), tetap menjadi pusat gerakan terhadap rejim Alawiyyin (Syiah).

Ikhwan sejak zamannya Ramadhan al-Buthi, dan beberapa tokoh lain, terus melakukan penentangan terhadap rejim minoriti Alawiyyin, yang menggunakan pasukan tentera mereka membasmi gerakan Ikhwan.

Tetapi, sejak tahun l982, di mana Ikhwan dibunuh oleh Hafez al-Assad, sekarang mereka menggunakan taktik baru, yang diinspirasi oleh Hamas, melalui cara "Intifadhah" penentangan dalam bentuk pembangkangan awam dan demonstrasi.

Ini membuatkan rejim Bashar al-Assad, menghadapi kesulitan. Selain itu, kumpulan Ikhwan di Syria sekarang mendapat sokongan dari Turki, dan beberapa NGO antarabangsa di bidang hak-hak asasi manusia.

Israel meyakini Bashar al-Assad pasti akan kalah dan hancur. Ketua Staf Angkatan Bersenjata Israel, Jeneral Benny Gantz berkata, kepada ahli Jawatankuasa Knesset, bila Bashar al-Assad jatuh, maka tentera Israel akan masuk ke Syria.

Ini sudah tidak mungkin lagi ditoleransi, di mana rejim-rejim yang dahulunya menjadi sekutu Israel, sekarang jatuh ke tangan kumpulan "pengganas". Ikhwan di mata Israel tetap merupakan kumpulan radikal, yang sama dengan pengganas. Hamas yang merupakan anak asuhan Ikhwan itu, tak lain adalah kekuatan pengganas, yang akan mengancam masa depan Israel.

Seperti garis yang melingkar dari mulai Mesir, Tunisia, Maghribi, Algeria, Yaman, sampai ke Syria, kekuatan Ikhwan, nampaknya akan menjadi penentu garis politik di Timur Tengah di masa depan. Ikhwan akan menjadi pemain utama, pasca revolusi di dunia Arab dan Afrika Utara.

Kemenangan dalam pilihan raya yang sekarang ini berlangsung, nampaknya memberi ruang lebih luas bagi Gerakan Jamaah Ikhwan meletakkan dalam episentrum politik secara serantau di dunia Arab dan Afrika Utara.

Di Mesir, pilihan raya parlimen dimenangi oleh Parti Kebebasan dan Keadilan, di Tunisia dimenangi Parti An-Nahdhah, di Maghribi dimenangi oleh Parti Keadilan dan Pembangunan, di Yaman kemungkinan yang akan menjadi penentu ialah Parti Ishlah.

Semuanya kekuatan politik baru ini, merupakan produk Ikhwan. Dan para pemimpin Ikhwan memainkan peranan politik dengan sangat cerdik, yang kadang-kadang menimbulkan prasangka di kalangan Islam sendiri, yang menilai Ikhwan bermain dalam tingkatan politik, bergaya "murji'ah".

Penentu polisi di Jerusalem dan Washington sedang celaru melihat perubahan politik, yang sangat dramatik di dunia Arab dan Afrika Utara, di mana kalangan sekular dan liberal digulung oleh kalangan Islamis.

Walaupun begitu, White House (Rumah Putih) sudah mengeluarkan beratus-ratus juta dolar untuk menggagalkan kaum Islamis daripada mencapai kemenangan.

Tetapi, segalanya telah berubah, dan tidak mungkin lagi arah jam, akan ditarik ke belakang, dan segalanya telah memberikan harapan bagi Gerakan Islam.

Tentu, yang paling menarik ialah perkembangan di Turki, di mana Parti AKP yang dipimpin oleh Perdana Menteri Erdogan, benar-benar berjaya mengubah kedudukan tentera. Tentera Turki diletakkan di bawah kekuasaan tertinggi awam. Tentera tidak lagi dapat mencampuri urusan kerajaan, dan membubarkan kerajaan parti politik.

Sekarang kedudukan Turki semakin jauh. Akibat peristiwa Kapal Mavi Marmara itu, hubungan Turki-Israel, boleh dikira tamat. Semua hubungan dua hala dengan Israel dibekukan. Padahal, antara Turki dan Israel, kedua-duanya menjadi ahli Nato. Tetapi, Turki tetap memilih jalan menolak hubungan dengan Israel, sampai meminta maaf.

Kerjasama antara Ikhwan dengan Parti AKP sangat jelas, di mana ketika lawatan Perdana Menteri Turki Recep Tayyib Erdogan, bertemu dengan Mursyid 'Aam Ikhwanul Muslimin, Mohammad Badie, dan melakukan perbincangan bagi masa depan dunia Arab dan kaum Muslimin.

Perdana Menteri Hamas Haniya, juga melakukan lawatan ke Turki, dan bertemu dengan Erdogan. Ismail Haniyah bukan hanya bertemu dengan Erdogan di pejabatnya di Ankara, tetapi Haniyah di jamu di rumah Erdogan di rumah peribadinya. Sokongan Turki terhadap Palestin secara total. Tidak menunjukkan adanya keraguan.

Israel benar-benar terkepung buat masa sekarang. Seperti dikatakan oleh Menteri Pertahanan Amerika Syarikat, Leon Panetta, bahawa Israel sekarang sudah terkepung, dan Benyamin harus berdamai dengan Palestin.

p/s ; teruskan membaca dengan tiga lagi artikel di bawah...


Saturday, 11 February 2012

Sadis, Katenyer,... Sasterawan Negara



Tokoh Sastewanan Negara, Datuk A. Samad Said yang kini berusia hampir 77 tahun dan telah menghasilkan 63 karya tetapi hanya mempunyai wang simpanan dalam bank sebanyak RM400 sahaja, dibandingkan beliau dengan tokoh politik yang masih berkuasa dan ghairah mengaut harta untuk keluarga mereka.

Petikan di bawah ini, ku petik dari ucapan beliau ketika di Majlis Makan Malam Bersama Pemimpin pakatan dan NGO, di Geliga, Kemaman baru-baru ini.

Beliau berkata jika Melayu tidak membuat perubahan bangsa Melayu akan terus menjadi miskin walaupun pemimpin negara dimonopolikan bangsa Melayu.

Pemimpin negara berbangsa Melayu sendiri yang mengatakan orang Melayu terancam, tetapi apa yang mereka lakukan untuk mengatasi perkara tersebut.

Selain itu, beilau mengakui golongan sasterawan tidak harus menjadi tukang tulis sahaja, tetapi perlu berada di tengah rakyat dan di sisi pimpinan untuk bersama-sama melakukan perubahan.

Oleh kerana pemimpin U.M.N.O terlalu mengagungkan bahasa Inggeris, adalah lebih baik mereka, dari peringkat atas hingga ke bawah, berbincang dalam bahasa Inggeris sahaja.

Dan dalam kempen mereka pada masa akan datang juga, mereka kena gunakan bahasa Inggeris, jangan guna bahasa Melayu. Kalau nak bermesyuarat pun gunalah bahasa Inggeris kerana bahasa dan minda mereka adalah Inggeris.

Apakah hanya untuk mendapatkan undi dan kuasa, mereka guna bahasa Melayu, tetapi bila dapat kuasa mereka akan buang bahasa Melayu. KALAU ADA KEMPEN MEREKA, KITA PERLU BERANI MENJERIT KEPADA MEREKA, CAKAPLAH BAHASA INGGERIS.


peringatan :
nama penuh (^_^)
United Malays National Organisation (U.M.N.O)


sangat-sangat sesuai kan.

Friday, 10 February 2012

Surat Terbuka Untuk Hasan Ali


Assalamualaikum wbt.

YB Datuk Dr Hasan Mohamed Ali yang saya hormati,

 Saya kira tidak perlulah saya perkenalkan diri saya memandangkan Datuk merupakan tokoh dan sahabat yang saya kagumi. Saya kira, Datuk juga tetap menganggap saya sebagai kenalan rapat Datuk sekeluarga.

Secara ikhlas, saya mula mengkagumi Datuk sebagai motivator semenjak saya di bangku sekolah lagi, sehinggalah Datuk menceburkan diri ke dalam bidang politik. Walau bagaimanapun kekaguman saya tidaklah menjadi penghalang untuk saya menyatakan sedikit pandangan terhadap pendirian Datuk mutakhir ini berdasarkan neraca ilmu dan keadilan.

Kesedaran bahawa apa Da­tuk lem­parkan kepada mantan parti Datuk sendiri, iaitu Pas di dalam kenyataan-kenyataan Datuk di media dan juga lewat ceramah-ceramah yang bercanggah dari amanah keilmuan dan kebenaran, maka saya terdorong untuk menulis surat terbuka ini.

Sebagai ahli akademik yang mengkaji bidang gerakan Islam, politik Islam dan juga Usul al-Fiqh, saya berasa terpanggil untuk mengarang surat terbuka ini kepada Datuk untuk menilai beberapa kenyataan dari pertimbangan ilmu dan kacamata ilmiah di dalam bidang pengkajian saya.

Saya kira tulisan surat terbuka saya sebagai ahli akademik ini adalah tanggungjawab saya kepada kejujuran terhadap disiplin ilmu yang dipikul dan bukannya sebagai ahli politik.

Saya bukanlah ahli parti Pas, yang tampil membela parti dari serangan Datuk. Maka saya bertegas menyatakan apa yang ditulis ini hanyalah semata-mata pandangan orang luar dan ahli akademik yang neutral dan tidak berpihak, baik kepada Datuk mahupun kepada parti yang memecat Datuk.

 Saya kira Datuk mungkin telah maklum dengan pencapaian gerakan-gerakan Islam moderat di utara Afrika seperti Ikhwan Muslimun di Mesir, parti Ennahda di Tunisia, parti keadilan dan pembangunan (PJD) di Morocco dan juga parti-parti Islam lain selepas kebangkitan rakyat.

Kemenangan kesemua gerakan-gerakan tersebut secara empirikalnya seperti dianalisis pakar politik di rantau berkenaan merujuk kepada tiga perkara utama: ‘Wacana Islam moderat yang segar’; Kesediaan perkongsian kuasa dan juga pengaruh rakyat melalui jaringan kerja kebajikan dan juga pendidikan yang menyeluruh, berterusan serta meluas.

 Apa yang dimaksudkan dengan wacana moderat segar ialah kemampuan gerakan-gera­kan tersebut untuk menawarkan apa diperlu­an oleh rakyat dan sesebuah negara di dalam pendekatan mereka.

Wacana moderat juga telah memperlihatkan bagaimana gerakan-gerakan Islam, tidak lagi memaksakan apa yang mereka mahukan atau percaya ke atas rakyat tanpa kerelaan majoriti.

Maka, di dalam wacana baru mereka, gerakan-gerakan Islam tidak lagi menawarkan retorik ‘Dawlah Islamiyyah’ (Negara Islam) yang agak bersifat utopia dan tidak tentu apakah modelnya. Mereka juga tidak menawarkan hukuman jenayah Islam ‘secara paksaan’ seperti yang pernah dilakukan Taliban di Afghanistan, sebelum keadaan ekonomi dan kebajikan yang kondusif disediakan di dalam negara mereka.

Mereka juga tidak mempamerkan diri sebagai penghukum, tetapi mereka muncul sebagai pembawa harapan, pejuang kebebasan dan pelaksana keadilan setelah rakyat ditindas dan dizalimi selama berdekad-dekad lamanya oleh para diktator.

Perkara ini telah membuatkan ramai pengkaji Barat mula mengatakan bahawa golongan ini telah merubah sikap dan prinsip mereka, lantas menggelar fenomena ini sebagai post-Islamism (pasca-Islamisme).

 Saya konsisten untuk tidak menyokong istilah pasca-Islamisme yang sarat dengan makna neo-kolonialisme. Hakikatnya gerakan-gerakan Islam yang terlibat tidak pernah merubah prinsip. Mereka juga tidak meninggalkan landasan perjuangan, apatah lagi mengubah pendirian.

Wacana ini juga bertunjangkan konsep Maqasid al-Shariah dan melihat ajaran Islam dari aspek yang holistik, terutamanya aspek moral dan keadilan. Gelombang perubahan pada pendekatan inilah yang telah melanda kebanyakan gerakan Islam di seluruh dunia mutakhir ini, tidak ketinggalan Pas yang Datuk pernah sertai dahulu.

Gelombang ini sekali gus melenyapkan pengaruh model Iran.

Realitinya kini, gerakan-gerakan Islam moderat yang wujud lebih memilih ruang demokrasi untuk membawa perubahan.

Mereka juga melaungkan pembentukan negara sivil milik semua warga dengan menjamin kebebasan politik, penegakan keadilan, hak upaya masyarakat sivil, hak wanita, tatakelola yang baik, kebajikan rakyat yang terpelihara, ekonomi yang lebih berdaya saing serta bebas dari korupsi, pecah amanah dan rasuah, serta perkongsian kuasa bersama rakyat dari segala lapisan dan kumpulan.

Menurut kajian saya ke atas wacana baru Pas, terutamanya melalui konsep ‘Negara Berkebajikan’, Pas juga tidak terlepas dari arus perubahan ini. Jika Datuk merasakan pendekatan baru Pas ini bermakna Pas telah meninggalkan perjuangan Islamnya, saya kira Datuk tersilap. Perubahan pada Pas bukanlah kerja parasit sepertimana yang didakwa, tetapi ianya merupakan satu dinamisme tabi’i bagi sebuah gerakan Islam yang matang.

Jikalaulah parasit yang telah menyebabkan perubahan pada Pas, maka pastinya kesemua gerakan Islam di Utara Afrika dan Asia Barat, termasuk Ikhwan Muslimin di Mesir dan juga parti Ennahda juga telah dilanda parasit.

Timbul dilema di dalam pemikiran saya, apakah pemimpin dan tokoh ideologi gerakan Islam sedunia, Rashid Ghannoushi yang telah mencetuskan wacana gerakan Islam yang baru itu juga telah dijangkiti parasit?

Apakah mungkin Datuk ingin mengatakan Rashid Ghannoushi yang merupakan sumber inspirasi perubahan fikrah pada gerakan-gerakan Islam moderat sedunia itu pula merupakan bapa parasit?

 Yakinlah Datuk, sepertimana gerakan-gerakan tersebut berjaya mendapatkan majoriti undi di dalam pilihan raya di negara-negara mereka kerana pendekatan baru ini, Pas juga sedang meniti langkah tersebut.

Inilah yang ditakuti oleh Umno dan kerajaan Barisan Nasional (BN). Pihak lawan tidak mahukan Pas mendapat sokongan majoriti masyarakat Islam dan bukan Islam di Malaysia. Pihak lawan mahu Pas kekal sebagai parti kampung milik pak lebai dan pak haji.

Pihak lawan juga tidak mahu Pas bangkit sebagai parti milik semua rakyat Malaysia, mereka lebih selesa Pas dikenali sebagai parti ekstrimis dan fundamentalis yang hanya tahu memotong tangan orang sahaja. Hanya dengan wacana Islamis global yang baru ini sahajalah niat buruk mereka akan terhalang.

Malang sekali apabila Datuk pula yang mula bercakap senada dan seirama dengan pihak lawan menentang perubahan pada Pas.

Lebih malang lagi kini Datuk menjadi suara pihak lawan untuk memaksa Pas kembali ke kerangka persepsi lama rakyat terhadap mereka yang dipolitikkan Umno dan BN.

 Saya yakin, di dalam Pas masih terdapat segelintir yang termakan umpan Datuk lantas mempercayai kewujudan parasit.

Mereka ini golongan yang ikhlas tetapi hanya kurang mendapat pendedahan terhadap dunia luar sahaja. Ada di antara mereka juga yang berkepentingan, lantas menggunakan hujah Datuk untuk kekal berpengaruh, tetapi saya yakin mereka ini teramat kecil bilangannya.

Melalui pengamatan saya, Pas akan terus menggalas harapan rakyat dan juga kefahaman Islam yang sebenar berteraskan wacana baru gerakan Islam sedunia untuk menempuh hari muka mereka. Seperkara yang perlu Datuk ketahui, wacana baru gerakan Islam moderat ini juga telah mendapat restu dari para ulama terkemuka seperti Dr Yusuf al-Qaradawi, Dr Tawfiq al-Wa’ie, Dr Rashid al-Ghannoushi. Amat kasihan kerana Datuk tidak dapat bersama lagi dengan realiti baru ini.

 Apabila melihat kepada isu ‘Negara Berkebajikan’ pula, pada hemat saya, setelah meneliti dokumen ‘Negara Berkebajikan’ Pas dan membandingkannya dengan manifesto parti-parti Islam moderat lain di dunia Arab, saya mendapati Pas ternyata senada dengan mereka yang telah berjaya di negara masing-masing.

Saya berkeyakinan gagasan ‘Negara Berkebajikan’ merupakan satu langkah drastik Pas di dalam membawa perubahan dan menyuarakan persiapan mereka untuk muncul sebagai alternatif kepada parti pemerintah yang sedia ada.

Prinsip-prinsip konsepsual ‘Negara Berkebajikan’ yang dibentangkan di dalam dokumen tersebut dan juga cadangan mekanisme perlaksanaannya merupakan satu anjakan paradigma bagi sebuah gerakan dakwah dan parti politik yang telah matang seperti Pas.

Jelas sekali Pas sudah melayakkan dirinya untuk menyertai gelombang perubahan yang melanda gerakan Islam di seluruh dunia dengan membuktikan bahawa golongan Islamis mampu dan bersedia untuk berkongsi kuasa dan memerintah di dalam kerangka demokrasi dan tatakelola yang baik. Malangnya, hal ini tidak disambut positif Datuk, malah dipandang sinis.

 Melihat kepada isu hudud yang Datuk anggap telah ditinggalkan Pas, saya kira itu juga agak kurang tepat.

Sebagai sebuah parti Islam, saya berpendapat Pas dilihat amat konsisten memperjuangkan apa yang mereka yakini, iaitu kewajipan melaksanakan hukum hudud. Apa yang menarik ialah pendekatan Pas yang terbuka untuk membicarakan isu tersebut di ruang umum dan bersedia untuk meyakinkan rakyat melalui proses pendidikan dan dakwah adalah sesuatu yang patut dihargai.

Pendekatan diplomasi Pas ini harus dihormati kerana ia mencerminkan sikap professionalisme Pas dan keterbukaan para pimpinannya. Saya kira kerana sikap konsisten Pas inilah yang menyebabkan parti itu telah berjaya meraih sokongan ramai bukan Islam melalui ‘Kelab Penyokong Pas’.

 Akhir kata, jika Datuk benar-benar ingin memperjuangkan aqidah dan memerangi gejala murtad yang dikatakan sebagai mengancam umat Islam di Selangor, saya mempunyai pelan tindakan yang boleh Datuk lakukan berdasarkan kekuatan yang ada pada diri Datuk.

Sebagai seorang motivator yang begitu meyakinkan dan berupaya bermain dengan emosi orang ramai, saya rasa sudah sampai waktunya Datuk untuk turun padang bertemu dengan mereka yang didakwa murtad berdasarkan senarai yang rakan-rakan Datuk miliki.

Mungkin juga Datuk boleh menggunakan kemahiran tersebut juga untuk berdakwah kepada mat-mat rempit, tahi dadah, remaja berpeleseran yang terdapat di dalam negeri Selangor secara sukarela tanpa sebarang bayaran.

Jika dulu mungkin Datuk sibuk dengan tugas exco, kini Datuk lebih mempunyai waktu lapang. Buktikanlah kata-kata Datuk yang ingin menjaga aqidah itu.

Saya kira Datuk juga boleh berdakwah di Hard Rock Café menyeru umat Islam agar bertaubat dan menghayati agama Islam. Saya pasti pemilik Hard Rock Café tidak akan menghalang kerja murni Datuk itu.

Saya yakin 10,000 atau lebih orang yang turut berHIMPUN bersama Datuk untuk menyelamatkan aqidah umat Islam boleh Datuk kerahkan dari seluruh negara untuk sama-sama turun padang demi menyelamatkan aqidah umat Islam secara praktikal.

Saya amat meyakini, jika Datuk berdakwah seperti itu, Datuk akan tetap dikenang kawan ataupun lawan sebagai ‘pejuang aqidah yang sebenar!’.


Dr Maszlee Malik
Ahli Akademik Politik Warga
UIAM

Jom Tunggu Hari Jumaat


Bagaimana mahu jadikan setiap langkah sahabat pembaca bersamaan dengan ibadah setahun berpuasa dan bersolat?

Segelintir dari kita hanya menunggu kedatangan bulan Ramadhan ke Ramadhan, raya ke raya. Ada juga yang menunggu lailatul qadar dan 10 malam terakhir Ramadhan.

Semua ini sangat baik dan ada keberkatannya.

Namun ada lagi satu musim yang Allah SWT letakkan segala kebaikan untuk setahun padanya. Semuanya ada di musim ini. Apakah ia?

Ia adalah hari Jumaat.
Sabda Nabi SAW “Sebaik-baik hari yang diterbitkan matahari adalah hari Jumaat”

Hari Jumaat telah dikhaskan untuk kita. Allah penuhkannya dengan kebaikan. Para ulama’ mengatakan tiada hari yang lebih baik dari Jumaat dalam setahun kecuali .....hari Arafah, hari raya Aidilfitri dan Aidiladha. Malah ia lebih baik dari Ramadhan dan 10 hari terakhirnya. Hari Jumaat lebih baik daripada hari-hari dalam Bulan Ramadhan.

Hadith Nabi SAW mengenai hari Jumaat
Sabdanya “barangsiapa yang mandi, keluar awal berjalan kaki, dan tidak menunggang, kemudian menghampiri imam dan mendengar khutbah, maka pada tiap-tiap langkahnya, dia dikurniakan ganjaran berpuasa dan bersolat selama setahun”

Begitulah boleh disimpulkan tentang etika dan adab-adab yang boleh diamalkan pada hari Jumaat.

Adab bersedia menyambut hari Jumaat :

1. Mandi
– setengah ulama’ mewajibkannya kerana Nabi SAW bersabda :
“mandi Jumaat adalah wajib kepada mereka yang sudah baligh”
Iaitu wajib ke atas setiap orang yang baligh.

2. Memakai pakaian yang terbaik dan menyimpan pakaian yang terbaik untuk hari Jumaat.
- Sudah tentulah yang terbaik adalah pakaian yang berwarna putih. Ia adalah sunnah kerana Nabi SAW sukakan warna putih.

3. Berwangi-wangian menggunakan ‘Atar dan haruman lain.

4. Potong kuku dan mencukur serta menggunting bulu yang dibolehkan.

5. melumurkan badan dengan minyak, losen atau krim.

Jika lima (5) adab ini diamalkan, maka kita telah mengamalkan sunnah hari Jumaat.

Adab keluar ke masjid :

Kemudian itu kita keluar menuju ke masjid bersama lima lagi adab.

1. Berjalan selagi mampu dan jika masjid berdekatan. Atau juga boleh memandu kemudian berjalan dari kereta menuju ke masjid.
- Ia akan dihitung. InsyaAllah akan mendapat ganjaran untuk amalan itu.

2. Keluar dari rumah awal dan masuk ke masjid sebelum imam berada di mimbar.
- Inilah antara yang memberi kesan terhadapku.
Sabda Nabi SAW “di setiap pintu masjid ada malaikat yang menulis nama mereka yang memasukinya mengikut urutan. Ketika imam menaiki mimbar mereka menutup lembaran nama itu untuk mendengar khutbah”

3. Menunaikna solat tahiyatul masjid
- Nabi SAW mengarahkan kita tidak duduk sebelum menunaikan solat tahiyatul masjid , walaupun khatib sudah menaiki mimbar dan mula menyampaikan khutbahnya. Kita tetap disunatkan untuk menunaikan solat tahiyatul masjid.

4. Sunnah mendekati imam.
- Ku begitu pelik sekali melihat ramai orang yang masuk awal ke masjid hanya untuk mengambil tempat belakang dan bersandar di dinding-dinding masjid. Sedangkan sunnah untuk kita mencari tempat yang paling hampir dengan imam berdasarkan sabda Nabi SAW :
“Baginda mendekati imam lalu mendengar khutbah”

5. Memberi perhatian terhadap khutbah yang disampaikan.
- sesetengah orang dia hanya tidur sepanjang khutbah disampaikan. MasyaAllah.....ketenangan untuk mereka tidur hanyalah pada waktu khutbah disampaikan. Buat untuk yang tidur itu, sesungguhnya mereka akan terlepas ganjaran besar yang diberikan kepada mereka yang mendengar khutbah. Memberi perhatian adalah yang penting dan juga meninggalkan perkara yang sia-sia.
- kerana terdapat beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh orang ramai. Sesetengah orang contohnya :
Ketika mendengar khutbah, dia memeriksa sms.
Sabda Nabi SAW : “Barangsiapa yang menggerakkan batu, pada hari Jumaat, maka dia telah melakukan perkara yang sia-sia, barangsiapa yang melakukan perkara sia-sia, maka tiadalah pahala Jumaat untuknya. Barangsiapa bercakap dengan temannya maka tiadalah pahala Jumaat untuknya”

Adab pada hari Jumaat dan malam sebelumnya :

Terdapat adab selain solat Jumaat iaitu pada hari Jumaat dan malam sebelumnya.

1. membaca surah Al-Kahfi
Sabda Nabi SAW “barangsiapa yang membaca surah al-Kahfi di hari Jumaat, dia disinari cahaya sehingga ke Jumaat yang berikutnya”
- ia juga akan melindungi kita daripada fitnah dajjal yang bahaya itu.

2. Sunnah yang dituntut oleh Nabi SAW secara peribadi :
Sabda baginda “banyakkanlah berselawat kepadaku pada hari Jumaat”
- Jika kita berselawat kepada Nabi SAW sekali. Allah SWT berselawat sebanyak 10 kali. Selawat dari Allah SWT adalah rahmat.

3. Banyakkan berdoa dan menunggu saat doa dimakbulkan.
Sabda Baginda “terdapat satu masa di hari Jumaat, jika seseorang muslim berdoa, doanya akan pasti akan dimakbulkan oleh Allah SWT”
- Saat itu dikenali sebagai saat doa dimakbulkan dan kebanyakan ulama’ dan para sahabat Nabi SAW antaranya Ali dan Fatimah Az-Zahrah dan beberapa sahabt yang lain mengatakan bahawa saat doa dimakbulkan adalah ketika matahari mula terbenam.

Antara perkara terpenting yang perlu kita ambil berat ketika mencontohi Baginda Nabi SAW adalah persepsi Baginda menunjukkan mahabbah Allah kepda kita. Mahabbah kita kepada Allah SWT pula merupakan asas, mengapa kita mengamalkan sunnah Baginda Nabi Muhammmad SAW.

Allah berfiman : “katakanlah jika kamu benar-benar cintai Allah SWT, ikutilah aku (Baginda Rasulullah), nescaya Allah SWT akan mengasihimu” (Ali-Imran : 31)


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...


Get ISLAMIC-Graphics